Minggu, 02 Oktober 2011

Hallo,,

Selamat malam dunia, dunia maya,,

sudah sekian lama blog ini ditinggal tanpa penghuni, tanpa ada orang yang meperhatikan (emang ga ada yang liat sih,, T.T ), but gapa2 kali ini Mr. ngapas kembali untuk mengisi kekosongan blog yang selama kurun waktu 3 bulan menghilang dari peradaban dunia cyber, 

Anyway, di bulan akhir september ini kalo beberapa tahun lalu ada potongan lagu di Indosiar 'September Ceriaa, September ceriaa..'  menampilkan beberapa koleksi film2 box office yang mungkin aga udah lama engga diputer, :D

tapi keadaanya sekarang udah berubah menjadi jamannya populer manusia manusia putih sipit dan berambut bagus macam Jerry Yan, dengan film yang dijajakan kepada para pemirsa di rumah adalah film2 Drama Korea,. semua kalangan dari mulai balita sampai manula menderita demam korea ato 'Korean fever' dan di arab sana dikenal dengan istilah 'Hallyu' :D

Seiring dengan drama Korea yang semakin diterima publik Indonesia, muncul juga fans akan grup musik co (boyband) dan ce (girlband) Korea. Pada tahun itu, di Korea juga baru saja terbentuk grup musik seperti TVXQ dan Super Junior Di samping itu, penyanyi Rain juga mulai dikenal karena serial drama Full house yang dibintanginya diputar di Indonesia. Sejak itu, penggemar K-pop dan drama Korea mulai umum dijumpai.

Berhubung temen saya Hallyu juga nih, sama salah satu girlband asal korea yang menamakan diri mereka Girl's Generation, jadi kali langsung aja kita kupas salah satu anggota dari mereka,,

Soo Young



Nama Panggung: SooYoung
Nama Lengkap: Choi Soo Young
Nama Beken: 썸머 Summer
Posisi di grup : Supporting Vocalist
Panggilan : ShikShin (Food God), NaSoo (Interrupter)
Motto : Let's not procrastinate (ada yang tau artinya?? )
Bahasa yang dikuasai : Korean (Fluent) , English, Chinese (Basic) , Japanese (Fluent)
TeTeeL: February 10, 1990
Tinggi: 170cm
Berat: 48kg
Gol Darah: O
Sekolah: Jungshin All-Girls High School
Casted: 2000 SM Open Audition
2002 Korea-Japan Ultra Idol Duo Audition
Experience:
-2002 Debuted in Japan in the duo Route 0
-2003 Samsung AnyCall CF w/ Park Jungah
-2003 Japan Chubbygang Clothing Model
-2004 Skoolooks Uniform Model
-2005 M.Net Hello Chat VJ
-2007 DMB ChunBangJiChuk Radio DJ (with Super Junior's Sungmin)
-2007/2008 MBC Sitcom : Unstoppable Marriage
Fancafe: http://cafe.daum.net/pureYoung [inget inget nih,,]
Saudari : kakak perempuan (Soojin)
Lama latian: 6 tahun and 3 bulan

Informasi tambahan;
 
Nomor favorit: 08
Lagu Favorit : Complete
Teman kamar : Yoona & Taeyeon
Teman kamar Trainee Day  (di Jepang) : Boa & Sunday (CSJH)

moga bisa bisa menurunkan panas demam Hallyu Rizky Widyo :-P

Sabtu, 01 Oktober 2011

Jumat Kelabu 10 Juni 2011


Sudah lama sajak saat itu, untuk sejenak saya paused dari menulis blog,
Tepatnya 10 Juni 2011, dari mulai malam hari sebelum tanggal tersebut, saya sudah merasa gelisah, dan tidak tenang entah tidak tahu kenapa malam hari itu terasa sulit bagi saya untuk memenjamkan mata terlelap dan merasuk ke dunia mimpi, pagi hari ku mulai hariku dengan shalat subuh berjamaah di mushala, langkah kaki terasa berat untuk saya bawa berlari pagi ditambah dengan desir dingin angin pagi hari dan kantung mata yang timbul akibat sulit tidur semalam, saya lepas semua peluh saat mandi.

Makan pagi di meja jumat itu seperti biasanya namun sedikit segan, ah, mungkin karena kemarin hari kamis. Kuliah pun berlangsung seperti biasa sampai waktu bel berbunyi. siang hari itu saya melaksanakan ibadah shalat jumat di Mesjid Asy-Syuhada, karena saya termasuk dalam kepengurusan mesjid atau biasa mereka sebut Tim Mushala,, saya berangkat mendahului, biasanya memang kami bertugas untuk menyiapkan semua keperluan sebelum ibadah jumatan dimulai, membersihkan tempat wudhu, memasang kain putih,  melepas tirai, menyalakan ac, kipas angin, membuka pintu-pintu mesjid dan sebagainya, memang keuntungan yang sebenarnya saya rasakan adalah bisa mendahului shalat sunnah dan berdzikir.

Merasakan hal yang pernah dulu terbesit dalam pikiranku, yaitu temanku Brigtutar Irfan Abdul Gofar, betapa tegarnya ia, mendoakan ayahnya yang telah berpulang kira-kira satu minggu yang lalu, ingin rasanya sesaat setelah shalat jumat selesai menyapanya, dan ingin rasanya menanyakan bagaimanakah caranya menjadi tegar menghadapi musibah yang demikian sedih kehilangan seoarang ayah. Namun entah mengapa terhenti lidah ini bertanya, aku masih takut akan membuatnya malah kembali sedih. maka kuurungkan niatanku bertanya, dan hanya kusapa dengan salam dan senyum.

Sekitar satu menit setelah makan siang, salah satu Brigtutar berbicara bahwa aku tengah dicari oleh Kasubagmin Kompol Pepen Supena, aku mengernyitkan dahi heran, tumben sekali seorang Kasubagmin tiba-tiba saja mencari seorang Fajri. Bergegas aku menemui beliau yang sudah berada diluar ruang makan bersama AKP. Roman. Bagaikan halilintar menyambar dasyat di jantungku saat itu kudengar Ayahku pada pukul 10.00 telah meninggal dunia, beliau mencoba menenangkan hatiku dan mengajakku ke kantor detasemen untung mengurus surat izin pulang. benar tak kuasa ku bendung lagi, berbagai rasa sakit berkecamuk, rasa sesal, sedih, kecewa, dan entah rasa apa lagi yang membuat sesak, akhirnya aku pergi ke ruang sebelah kantor.

Menunduk dan tumpah, kenapa Tuhan ? kenapa aku tidak diberi kesempatan meminta maaf? kenapa aku tak bisa bisa bersamanya di saat terakhirnya? kenapa?


Saat itu pukul 2 siang, setelah ku hubungi keluarga di rumah, ternyata ayah harus segera dikebumikan, padahal aku belum sempat melihat beliau untuk terakhir kalinya. perasaan teramat pedih yang tak bisa kuungkapkan. Kuambil wudhu dan kulakukan shalat ghaib, membaca surat yasin, dan berdoa. setidaknya hanya itu yang bisa aku lakukan saat itu.

Aku akhirnya pulang menggunakan bis, - tanpa kubawa handphone - perjalanan 7 jam paling galau seumur hidupku. Sesampainya di rumah sekitar pukul 22.20 banyak sanak saudara namun yang  menjadi perhatianku hanya ibu, aku tahu betul seberapa besar perjuangan ibuku merawat ayah selama beliau sakit, aku tidak boleh menangis didepannya, ibu hanya menangis memelukku. Kucoba tabahkan ibu. Kuusah airmata ibu, Mencoba mengikhlaskan orang yang paling dicintai memang sesuatu yang berat, namun ku yakinkan ibu untuk tabah mengikhlaskan ayah agar beliau tenang di alam sana.

Aku akan selalu berdoa untuk mu Ayah dalam sujudku, akan ku buat dirimu bangga, walau tak sempat lagi melihat anakmu.