Ini adalah kumpulan puisi-puisi yang pernah saya buat pada waktu menginjak bangku sekolah menengah atas, isinya ga jauh dari apa yang pernah mengisi relung hati. entahlah ini puisi cinta, puisi hati, puisi kelam, puisi iseng atau anda mau berkomentar kalau ternyata ini bukan puisi sama sekali, (yaa maklumlah bukan seorang pujangga) saya menghargai persepsi setiap orang berbeda dalam melihat sesuatu, tapis setidaknya saya bisa memberitahu kalau seorang Taruna juga mempunyai ekspresi hati lewat puisi..
Bagaimana
Engkaulah gulita yang memupuskan segala batasan dan alasan
Engkaulah petunjuk jalan menuju palung kekosongan dalam samudra terkelam
Engkaulah sayap tanpa tepi yang membentang menuju tempat tak bernama namun terasa ada
Ajarkan aku,
melebur dalam gelap tanpa harus lenyap
merengkuh rasa takut tanpa harus surut
bangun dari ilusi namun tak memilih pergi
Tunggu aku,
Yang hanya selangkah dari bibir jurangmu.
Engkaulah petunjuk jalan menuju palung kekosongan dalam samudra terkelam
Engkaulah sayap tanpa tepi yang membentang menuju tempat tak bernama namun terasa ada
Ajarkan aku,
melebur dalam gelap tanpa harus lenyap
merengkuh rasa takut tanpa harus surut
bangun dari ilusi namun tak memilih pergi
Tunggu aku,
Yang hanya selangkah dari bibir jurangmu.
Biarkan
sadar hilang di sudut tumpul pikirku,,
dalam bulat bola bulan malam,
begitu harapkah,
lihat,,cari jalan buntu,
dan biarkan aku disini,
lalu ambil yang tersisa dariku,,
dalam bulat bola bulan malam,
begitu harapkah,
lihat,,cari jalan buntu,
dan biarkan aku disini,
lalu ambil yang tersisa dariku,,
Dulu
lihat aku tunjuk aku,
disana kau mainkan kata-kata disini aku terpaku,,
sadarkan sisi jauh terpauh,,
lihatkan dirimu sesak desakan,,hasa himpit nafas akhirku,,
hanya tujuh rupa satu kotak,,
hilang terjerumus lembah maut paksa teriakan diatas paruku,,
hanya hitam kudengar,
tunggu,tunggu,tunggu,,
jawabmu dulu dalam takut.
disana kau mainkan kata-kata disini aku terpaku,,
sadarkan sisi jauh terpauh,,
lihatkan dirimu sesak desakan,,hasa himpit nafas akhirku,,
hanya tujuh rupa satu kotak,,
hilang terjerumus lembah maut paksa teriakan diatas paruku,,
hanya hitam kudengar,
tunggu,tunggu,tunggu,,
jawabmu dulu dalam takut.
Sakit
Ini mengenai sesuatu yang ada dan terasa,,
bukan di tubuh, hati atau pikiran,
tapi terasa begitu kuat,
sesuatu yang bisa mengalihkan semua pandangan hidup,
bisa hentikan nafas, lajur darah dan degup jantung,
sesuatu yang tak diucap tak diisyaratkan tak terlukis dan tak tertulis.
Kusangkal semua ini hanya karena dia,,
tapi satu gumpalan halus dalam hati kusebut rasa dan perasaan,
menyangkal semua yang aku sangkali,,
sakit kurasa
bukan di tubuh, hati atau pikiran,
tapi terasa begitu kuat,
sesuatu yang bisa mengalihkan semua pandangan hidup,
bisa hentikan nafas, lajur darah dan degup jantung,
sesuatu yang tak diucap tak diisyaratkan tak terlukis dan tak tertulis.
Kusangkal semua ini hanya karena dia,,
tapi satu gumpalan halus dalam hati kusebut rasa dan perasaan,
menyangkal semua yang aku sangkali,,
sakit kurasa
Kau Dulu
Telah kulewati malam,,
dengan berkhayal tentang dirimu bersama para manusia langit
mereka melepas sayapnya dan berkata padaku tentangmu
ditanganmu,semua luka menjadi indah
bersamamu,semua sakit menjadi mudah
tapi kurasa juga kenyerian ini menjadi rindu
kurasakan keletihan ini menjadi sejuk,,
matamu bagai telaga bening itu
selalu berharap,jangan kau pergi bagai angin
karena engkau hanyalah bunga yang slalu ada
di taman firdaus dalam hatiku,,
dengan berkhayal tentang dirimu bersama para manusia langit
mereka melepas sayapnya dan berkata padaku tentangmu
ditanganmu,semua luka menjadi indah
bersamamu,semua sakit menjadi mudah
tapi kurasa juga kenyerian ini menjadi rindu
kurasakan keletihan ini menjadi sejuk,,
matamu bagai telaga bening itu
selalu berharap,jangan kau pergi bagai angin
karena engkau hanyalah bunga yang slalu ada
di taman firdaus dalam hatiku,,
Jangan
yang kuinginkan,buatmu bahagia
dan jika kau bahagia tak bersamaku aku rela
jangan bohongi lagi aku,,
ku tak mau rindu dan cinta ini sia-sia
rindukan aku,,
kan kujaga agar kau tak menyesali,,
kali ini saja,,
dan jika kau bahagia tak bersamaku aku rela
jangan bohongi lagi aku,,
ku tak mau rindu dan cinta ini sia-sia
rindukan aku,,
kan kujaga agar kau tak menyesali,,
kali ini saja,,
Maaf
cinta,,berbaliklah dan pandangi mataku
tolong pikir ulang dan bicara padaku
lihat lagi semua cara dan tingkah bodohku
rasakankah semua arah putar itu padamu,,
ku kembali ke percayamu pada cinta
hilangkah terang yang kutemukan di cintamu??kuindahkan,,
lama kucari tangis tanpa benci,, hanya tangisisak tetesan air
dahulu begitu takut menghantuiku
ku takkan buatmu bahagia, takkan jadi indah,,
kuhanya buatmu perih,pedih,menderita,tanpa senyum
menjadi korban atas gelapnya cintaku
bisa kau rasa sekarang,
takutku dahulu begitu nyata kemarin,
ketika kua pikir ku habiskan percuma waktuku,
tapi luka itu membuat mata hatimu terbungkus gumpalan darahku
dan teriris tajam bodohku dalam hatimu
dan tak bisa berkata bahwa aku benar saat ini
mencoba tum tak pikirkan,tentang semua sakit yang kau rasa begitu dlam
tapi kurasa kau tak mencoba tuk obati ,,hatiku sendiri kan hilangkan sakit itu
sudikah?waktu.......................................................................................................
tak bisa kutarik ulang tingkah sintingku kemarin memang terjadi
maap, 13 kali kukatakan, 2 kali ku kehilangan maaf,
kan kucoba tuk tak buatmu terluka,,
tolong pikir ulang dan bicara padaku
lihat lagi semua cara dan tingkah bodohku
rasakankah semua arah putar itu padamu,,
ku kembali ke percayamu pada cinta
hilangkah terang yang kutemukan di cintamu??kuindahkan,,
lama kucari tangis tanpa benci,, hanya tangisisak tetesan air
dahulu begitu takut menghantuiku
ku takkan buatmu bahagia, takkan jadi indah,,
kuhanya buatmu perih,pedih,menderita,tanpa senyum
menjadi korban atas gelapnya cintaku
bisa kau rasa sekarang,
takutku dahulu begitu nyata kemarin,
ketika kua pikir ku habiskan percuma waktuku,
tapi luka itu membuat mata hatimu terbungkus gumpalan darahku
dan teriris tajam bodohku dalam hatimu
dan tak bisa berkata bahwa aku benar saat ini
mencoba tum tak pikirkan,tentang semua sakit yang kau rasa begitu dlam
tapi kurasa kau tak mencoba tuk obati ,,hatiku sendiri kan hilangkan sakit itu
sudikah?waktu.......................................................................................................
tak bisa kutarik ulang tingkah sintingku kemarin memang terjadi
maap, 13 kali kukatakan, 2 kali ku kehilangan maaf,
kan kucoba tuk tak buatmu terluka,,
Maaf 2
siang gemuruh rintik panas hujan hatimu,,
menanti pengertiannya di telinga tubuh basah ini,,
berharap hadirnya senyum tanpa isak tangis benci
tak kuasa menahan kelam sadar diri ini
biar tubuh dingin terbungkus dan terbelenggu hangat pelukmu
amarah masih hangat di otak kirimu,,
membakarkah panasnya?
biar tampar keras tampang cintamu,,
biar hilang saat ini,,
menanti pengertiannya di telinga tubuh basah ini,,
berharap hadirnya senyum tanpa isak tangis benci
tak kuasa menahan kelam sadar diri ini
biar tubuh dingin terbungkus dan terbelenggu hangat pelukmu
amarah masih hangat di otak kirimu,,
membakarkah panasnya?
biar tampar keras tampang cintamu,,
biar hilang saat ini,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar